GORONTALO — Kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo kembali menjadi sorotan publik setelah Solidaritas Intelektual Generasi Aktivis (SIGA) Gorontalo menilai pernyataannya dalam polemik kematian warga di Puskesmas Sipatana “tidak masuk akal dan tidak menunjukkan kepemimpinan yang tegas.”
Dalam aksi demonstrasi pada 1 Desember 2025, SIGA menyoroti pernyataan Kadis yang menyebut telah membutuhkan waktu seminggu untuk memikirkan perkara tersebut karena sedang berada di luar daerah. Pernyataan itu dianggap sebagai bentuk ketidaksiapan dan kurangnya sense of crisis dari pejabat publik.
SIGA juga menilai tindakan pencopotan Kepala Puskesmas Sipatana tidak mampu menyelesaikan persoalan utama. Alih-alih menyelesaikan masalah, langkah tersebut dianggap sebagai upaya mengalihkan sorotan publik.
“Ini bukan sekadar soal puskesmas. Masalahnya ada pada kepemimpinan dan respons di tingkat dinas,” tegas Koordinator SIGA, Agung Puluhulawa.
SIGA meminta Pemerintah Kota Gorontalo memastikan proses evaluasi berlangsung terbuka dan akuntabel. Mereka juga menekankan pentingnya reformasi manajemen kedaruratan kesehatan agar kejadian serupa tidak terulang.


















