SUARASATU.ID | Jakarta, 22 April 2025 – Keputusan mengejutkan datang dari Istana Negara: Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kini merangkap sebagai Juru Bicara Presiden! Publik pun langsung heboh, terutama setelah para ahli hukum mempertanyakan legalitas serta urgensi dari penunjukan tersebut.
Pakar hukum tata negara dari berbagai universitas ternama menyoroti tidak adanya dasar hukum yang jelas terkait keputusan itu. Mereka mempertanyakan: apakah seorang menteri seharusnya memegang peran ganda sebagai juru bicara Presiden, tanpa mekanisme atau pertimbangan konstitusional yang matang?
“Ini berbahaya jika dibiarkan. Jangan sampai Istana jadi tempat eksperimen politik tanpa regulasi yang kuat,” ujar salah satu pakar yang enggan disebutkan namanya.
Netizen juga tak tinggal diam. Di media sosial, ribuan komentar menyerbu lini masa, mempertanyakan apakah keputusan ini didasari oleh kebutuhan komunikasi strategis atau sekadar langkah politis menjelang tahun politik.
Sementara itu, pihak Istana menyatakan bahwa penunjukan Mensesneg sebagai juru bicara bertujuan untuk menyederhanakan jalur komunikasi Presiden. Namun, argumen ini belum cukup menenangkan publik dan akademisi yang mengharapkan transparansi serta profesionalisme dalam struktur pemerintahan.
Apakah penunjukan ini akan membawa dampak positif, atau justru membuka kotak pandora baru di lingkaran kekuasaan? Publik menunggu jawaban yang lebih dari sekadar pernyataan formal.
