Konsistensi Langkah Preventif dan Respons Cepat Mendapat Apresiasi Tertinggi
JAKARTA/GORONTALO — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI baru-baru ini menyoroti Provinsi Gorontalo sebagai model keberhasilan dalam menjaga stabilitas wilayah. Dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Rencana Aksi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai provinsi dengan kinerja terbaik, meraih Peringkat Pertama Nasional untuk periode evaluasi B04 dan B08.
Keberhasilan ini menempatkan Gorontalo sebagai standar acuan (benchmark) bagi provinsi lain dalam mengimplementasikan kebijakan penanganan konflik sosial yang diamanatkan oleh Kemendagri.
Pengakuan Tertinggi dari Ditjen Polpum
Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri, yang bertanggung jawab penuh atas evaluasi ini, menyatakan bahwa kinerja Gorontalo dinilai paling konsisten dan terintegrasi. Penilaian tersebut didasarkan pada implementasi Rencana Aksi Tim Terpadu yang mencakup aspek pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Gorontalo, Muh Ali Imran Bali, menjelaskan bahwa pengakuan ini merupakan hasil dari keseriusan Pemerintah Provinsi dalam mengamankan mandat Kemendagri.
“Penilaian dari Kemendagri ini sangat ketat. Kami dinilai berdasarkan implementasi nyata di lapangan, terutama dalam menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Kami bersyukur, upaya kolektif Pemerintah Daerah, yang dipimpin langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur, dinilai yang terbaik,” ujar Imran Bali.
Formula Gorontalo: Kolaborasi Lintas Sektor
Faktor pembeda Gorontalo terletak pada formulanya yang sangat menekankan kolaborasi lintas sektor dan penguatan peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Dalam laporan yang diserahkan kepada Kemendagri, Gorontalo berhasil memetakan risiko sosial secara akurat dan melaksanakannya dengan sinergi antara:
• Pemerintah Daerah: Menyiapkan regulasi dan anggaran yang mendukung.
• Aparat Keamanan (TNI/Polri): Memberikan dukungan penuh dalam respons cepat dan pengamanan.
• Elemen Masyarakat: Melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan akademisi dalam setiap langkah preventif dan mediasi.
Pendekatan ini menjamin bahwa setiap potensi konflik, baik yang bernuansa SARA, politik, maupun sosial ekonomi, dapat dideteksi sejak dini dan diatasi sebelum berkembang menjadi eskalasi yang lebih besar.
Tantangan Ke Depan: Mempertahankan Momentum
Meskipun telah meraih penghargaan tertinggi, Gubernur Gusnar Ismail dan jajarannya menegaskan bahwa prestasi ini hanya permulaan.
“Kami menyadari bahwa ancaman stabilitas terus berevolusi. Keberhasilan ini adalah motivasi. Komitmen kami adalah menjadikan Gorontalo bukan hanya sebagai juara dalam penanganan konflik, tetapi juga sebagai provinsi yang memberikan kualitas layanan publik terbaik dan senantiasa waspada terhadap potensi kerawanan sosial,” tutup Imran Bali, menggarisbawahi bahwa Kemendagri akan terus mengawasi konsistensi Gorontalo dalam mempertahankan momentum ini.


















